• November 28, 2023

Pep Guardiola Si Perfeksionis Belum Puas Hanya Gelar Liga! “Harus Champions Juga Biar Lengkap”

Setelah Arsenal kalah lawan Nottingham Forest, Man City pun diresmikan jadi juara Premier League 2022/23. Itu membuat pertandingan melawan Chelsea jadi lebih semacam fun football untuk Man City yang sudah dipastikan mengangkat Piala.

Pep Guardiola mengistirahatkan sebagian besar bintang mereka mengingat masih ada dua partai final yang harus City jalani di kemudian hari. Pemain-pemain yang biasa jadi starter seperti Kevin De Bruyne, Erling Haaland, Jack Grealish, Bernardo Silva, bahkan Ederson diistirahatkan.

Guard of Honor Sterling ke Pemain Cadangan City

Sebaliknya, di pertandingan itu Pep memainkan para pemain yang jarang dimainkan musim ini. Seperti Kevin Phillips, Rico Lewis, Cole Palmer, dan Sergio Gomez yang hanya tampil beberapa kali di musim ini. Itu menimbulkan momen lucu dimana Chelsea harus memberikan guard of honor ke tim cadangan City.

Yang tidak kalah menarik adalah Raheem Sterling juga ikut memberikan guard of honor para pemain Man City. Sterling adalah mantan pemain City yang pindah ke Chelsea awal musim ini. Melihat kejadian ini, dan apa yang sudah ia alami di Chelsea ia pasti menyesal sudah pindah ke Stamford Bridge.

Padahal bersama City, Sterling adalah pemain andalan Pep. Ia telah mencetak 131 gol dan 74 asis di semua kompetisi selama di Etihad. Juga menjuarai 4 gelar liga bersama City. Sayangnya seiring berjalannya waktu, Sterling semakin tergantikan di skuad utama Pep. ia pun hengkang karena ingin mendapatkan lebih banyak menit bermain.

Tapi pindah ke Stamford Bridge tidak sebaik yang ia kira. Sterling hanya mampu mencatatkan 9 gol dan 4 asis dari 36 pertandingan bersama Chelsea. Dan kini the blues berada di peringkat ke-12. Ditambah, Ia harus memberikan Guard of Honor ke mantan klubnya.

Cara City Rebut Puncak

Berbanding terbalik memang kalau kita melihat performa Sterling dan Manchester City musim ini. The Cityzen tampil sangat heroik dan luar biasa musim ini. Cara mereka menyalip Arsenal yang mendominasi puncak klasemen di sebagian besar musim ini sangat patut untuk diacungi dua jempol.

Bayangkan saja. Sejak awal musim, Arsenal kedinginan di puncak klasemen selama total 248 hari atau 27 gameweek. Dan Pep Guardiola masih saja punya cara untuk menyalip the gunners. Itu jadi rekor terlama sebuah tim berada di puncak klasemen tanpa jadi juara Premier League.

Sampai musim Premier League berakhir, City hanya perlu delapan kali menduduki puncak klasemen. Pasukan Pep Guardiola duduk di puncak pada gameweek kedua. Di pekan pertama dan ketiga mereka berada di posisi kedua. Setelah itu, City tetap berada di posisi kedua. Sedangkan Arsenal nyaman berada di puncak sampai pekan ke-23. Dimana City bisa menggeser the gunners berkat unggul selisih gol.

Di pekan setelahnya, yaitu pekan ke-24 Arsenal kembali bisa merebut posisi puncak setelah Man City hanya mampu imbang 1-1 lawan Nottingham Forest. Itu terjadi di bulan Februari 2023. Arsenal bisa nyaman di puncak sampai kemalangan menimpa mereka di bulan April.

Dari tanggal 9 sampai dengan 27 April, the gunners gagal meraih satupun kemenangan. Mereka imbang lawan Liverpool dengan skor 2-2. Kemudian imbang lagi lawan West Ham dengan skor 2-2. Setelah itu seri 3-3 lawan Southampton. Pada akhirnya ditekuk Man City dengan skor 4-1.

Alhasil, Man City pun baru bisa di puncak lagi pada pekan ke-34, atau tanggal 4 Mei kemarin setelah memastikan kemenangan 3-0 atas West Ham. City dipastikan juara di pekan ke-37 ini, yang mana merupakan kali ke-6 mereka berada di puncak. City masih memiliki dua pertandingan Liga tersisa. Tak bisa dipungkiri lagi, bagaimana Pep bisa jadi juara meskipun hanya beberapa kali memuncaki klasemen adalah bukti kalau ia pelatih yang hebat.

Rekor

Manchester City berhasil menyingkirkan Arsenal yang duduk di puncak selama 248 sebagai juara Premier League. Itu jadi rekor terlama sebuah tim memuncaki klasemen Liga Inggris tanpa jadi juara. Selain rekor itu, Pep Guardiola dan timnya juga mencatatkan rekor lain di musim ini.

Salah satu yang paling hebat adalah menyamai rekor Manchester United yang menjuarai Premier League tiga kali berturut-turut. United sebenarnya sudah dua kali pernah hattrick Liga Inggris. Yaitu di tahun 1999 sampai dengan 2001 kemudian di tahun 2007 sampai dengan 2009.

Pep Sebenarnya juga bisa dua kali hattrick Liga Inggris. Bahkan enam kali beruntun dan membuat Liga inggris benar-benar jadi liga petani. Tapi Liverpool malah yang muncul jadi juara di musim 2019/20.

Sepanjang sejarah, hanya ada 3 klub selain MU dan City yang bisa hattrick Premier League. Yaitu Huddersfield di tahun 1920-an, Arsenal di tahun 1930-an, dan Liverpool di tahun 1980-an. Belum ada yang pernah empat kali beruntun.

Catatan lainnya luar biasa lainnya adalah rekor kemenangan beruntun. Di musim ini mereka mencatatkan winning streak terbanyak mereka selama di Premier League, yaitu dengan 12 kemenangan beruntun. Terakhir kali mereka tidak menang adalah bulan Februari saat imbang lawan Nottingham Forest.

City juga jadi tim yang paling produktif di liga musim ini. Mereka telah mencatatkan 93 gol dari 36 pertandingan. Jauh lebih banyak dari Arsenal yang mencetak 83 gol dari 37 pertandingan.

The Cityzen juga jadi tim dengan pertahanan terbaik. Mereka adalah tim yang paling sedikit kebobolan di liga musim ini. Yaitu hanya 31 kali jumlah kebobolan. Sedangkan Arsenal berada di urutan kedua dengan 43 kali kebobolan.

Pep Belum Puas

Meskipun sudah terbukti jadi tim terbaik di segala aspek musim ini, Pep Guardiola masih ingin memberikan tekanan pada para anak asuhnya. Ia menganggap pencapaian timnya ini masih belum komplit. Ya, ia menganggap kalau ini belum komplit tanpa adanya Liga Champions di lemari Man City musim ini.

“Mereka tahu itu. Saya masih merasa meskipun kami sudah memenangkan lima Premier League dalam enam musim, tapi belum lengkap tanpa adanya Champions League” Ungkap pep dikutip dari Manchester Evening News.

Ia juga tidak menyangkal, bahwa dirinya butuh Champions League untuk bisa diakui sebagai pelatih terhebat. Meskipun itu seperti tidak adil, tapi baginya itu adalah sebuah motivasi yang bisa menggerakkan mereka.

“Ada sisi tidak adil ketika anda harus memenangkan Liga Champions untuk bisa dihargai atas apa yang telah anda lakukan untuk klub. Tapi anda harus menerimanya dan ini bagus untuk motivasi. Untuk waktu yang lama, anda harus memenangkan Liga Champions” Tegasnya.

Man City memang diunggulkan jadi juara Liga Champions musim ini. Itu akan jadi trofi Eropa pertama untuk cityzen. Dan juga trofi Champions pertama Pep setelah di Barcelona. Tapi tidak hanya itu, Pep juga punya peluang besar bawa City treble dengan juara FA musim ini.

Sumber referensi: Guardian, Premier League, 90min, Mirror, MEN, ManCity

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *