
Gagal Menang Lagi, Awas! Arsenal Bakal Disalip Manchester City
admin
- 0
Mikel Arteta tertunduk lesu di akhir laga kontra West Ham United akhir pekan lalu. Bagaimana tidak? Sudah nyaman dengan keunggulan dua gol cepat, Martin Odegaard cs justru kecolongan oleh dua gol penyeimbang dari Said Benrahma dan Jarrod Bowen.
Bak kerupuk yang disiram kuah soto, performa Arsenal dalam beberapa pertandingan terakhir terbilang melempem. Memasuki pekan-pekan krusial, mereka justru kembali kehilangan poin. Di sisi lain sang pesaing utama, yakni Manchester City tengah tersenyum lebar melihat hasil buruk yang menimpa rivalnya itu. Pasalnya, mereka meraih kemenangan saat menjamu Leicester City di pekan yang sama.
Berkat hasil imbang tersebut, kini The Sky Blue hanya berjarak empat poin dari Arsenal. Dan tampaknya Mikel Arteta harus khawatir dengan manajemen permainan timnya di tengah tekanan yang terus meningkat. Jika lengah lagi, City siap merampas gelar yang sudah di idam-idamkan selama ini.
Arsenal Kehilangan Kesempatan
Pertandingan Liga Inggris bakal semakin seru ketika memasuki pekan ke-30. Pertandingan sarat gengsi bakal terjadi dalam beberapa pekan ke depan. Siapa pun yang lengah, posisinya bisa saja tergeser oleh tim yang memanfaatkan momentum. Pada pekan ke-30, kelengahan itu justru muncul dari sang pemuncak klasemen, Arsenal.
🗣️| Mikel Arteta on how Bukayo Saka can bounce back from his penalty miss: “The same that the team has to respond because probably if you go three-nil, you’re going to win the match and maybe you win the game for a bigger margin and then we are not discussing about what happened… pic.twitter.com/5FdnTVewjb
— Arsenal Buzz (@ArsenalBuzzCom) April 16, 2023
Menghadapi tim yang sedang labil, Arsenal justru tersihir magis Anfield. Situasinya Arsenal unggul lebih dulu 2-0 atas Liverpool. Namun, pasukan Jurgen Klopp berhasil mengejar ketertinggalan dan memaksa laga berakhir dengan skor 2-2. Hasil imbang melawan The Reds tentu tak baik bagi Arsenal.
Apalagi di pekan yang sama pesain terdekat mereka, Manchester City meraih poin penuh kala menumpaskan perlawanan Southampton 4-1 di St Mary’s Stadium.Menurut Sky Sport, laga kontra Liverpool sejatinya bisa jadi kunci Arsenal untuk mengamankan gelar Liga Inggris lebih awal. Pasalnya sebelum menghadapi Liverpool, Arsenal telah memperlebar jarak delapan poin dengan Manchester City.Â
Dengan saat itu menyisakan sembilan laga, tentunya harapan Arsenal untuk menjuarai liga sangat besar. Bahkan Gary Neville sempat berkelakar kalau Arsenal bisa dipastikan juara Liga Inggris apabila berhasil membenamkan Liverpool di Anfield. Sayangnya Arsenal hanya meraih hasil imbang. Hasil imbang itu justru diulangi Arsenal di pekan ke-31. Mereka gagal memenangkan laga kontra West Ham.
Kelemahan Arsenal
Inkonsisten Arsenal dalam dua pekan terakhir bukan tanpa alasan. Arsenal ternyata tak sesempurna itu. Mereka juga memiliki beberapa kelemahan yang akhir-akhir ini mulai dieksploitasi oleh lawan-lawan mereka.Â
Setelah ditelaah lebih dalam, rupanya Arsenal selalu lengah apabila pertandingan sudah memasuki babak kedua. Tim lawan selalu berhasil mengambil alih jalannya laga dan menciptakan banyak peluang. Untung ada Aaron Ramsdale yang tampil apik guna menghindarkan Arsenal dari kekalahan.
Mikel Arteta juga kerap telat melakukan pergantian pemain. Dalam laga kontra Liverpool misalnya, ia terlambat untuk menarik keluar beberapa pemain yang terlihat mulai kesulitan untuk berkonsentrasi. Butuh waktu 80 menit untuk melihat Arteta melakukan pergantian pemain pertama.Â
Towards the end of the game, Zinchenko was the only player that was going to assure us of control of the ball but when he was pinned back, we were in problems. Kiwior was to come in and pair Holding as Gabriel backs Zinny but it back-fired, that is football. Anything can happen pic.twitter.com/0GnZQJc7qc
— GravityGooner✨ (@Gravitygunner14) April 10, 2023
Pemilihan siapa yang masuk pun dirasa keliru. Di laga sepenting itu tak seharusnya Arteta memasukan pemain minim pengalaman seperti Jakub Kiwior. Sudahlah memasukkan pemain tak berpengalaman, Arteta bahkan harus mengubah skema dari 4-3-3 ke 3-4-3 demi mengakomodasi Kiwior sebagai bek tengah.Â
Selain itu, Arsenal juga lemah ketika menghadapi situasi bola mati. Kemistri antara penjaga gawang dan para pemain bertahan beberapa kali tak selaras sehingga menciptakan keraguan dalam menghadapi bola udara. Itu terjadi saat imbang 2-2 melawan Sporting Lisbon. keraguan penjaga gawang mengakibatkan Goncalo Inacio dapat dengan mudah menanduk bola dari skema sepak pojok.
Bukti Sering Kesalip
Jika Arsenal tak mampu mengatasi kelemahan dan kembali menemukan ritme yang tepat di pekan-pekan krusial mendatang, bisa-bisa trofi yang sudah di depan mata lenyap begitu saja karena ketikung tim yang berada di urutan kedua. Menariknya, momen tersebut beberapa kali terjadi.
Contohnya di musim 2013/14. Arsenal yang kala itu masih ditukangi oleh Arsene Wenger tampil moncer di paruh musim pertama. Meriam London bahkan berada di puncak klasemen selama 128 hari. Namun, harapan akan gelar juara hancur seketika kala mereka bertandang ke Anfield awal bulan Februari.
Melakoni pertandingan pekan ke-25, Arsenal hancur lebur di hadapan publik Anfield. Tak tanggung-tanggung, skuad asuhan Brendan Rodgers melibas Arsenal dengan skor 5-1. Kekalahan itu adalah awal dari keterpurukan Meriam London. Kekalahan demi kekalahan termasuk dibantai Chelsea 6-0 mengantarkan The Gunners mengakhiri musim tersebut di urutan keempat.
Tak cuma itu, musim 2015/16 kesialan yang sama kembali terulang. Arsenal awalnya sukses memuncaki klasemen di paruh musim berkat kemenangan 2-0 atas Bournemouth. Namun, setelah menelan hasil buruk dari Chelsea, The Gunners kembali hilang arah. Inkonsistensi mereka dimanfaatkan oleh Leicester City yang tampil mengejutkan musim tersebut. The Foxes mengakhiri musim sebagai pemuncak klasemen dengan selisih sepuluh poin dengan Arsenal di peringkat kedua.
Peluang Arsenal
Tentu kesialan itu bisa dihindari. Tapi kita harus melihat dulu siapa saja yang akan dihadapi Arsenal dalam tujuh pertandingan terakhir Premier League. Jika dilihat jadwal beberapa pekan kedepan, Arsenal seharusnya bisa dengan mudah meraih poin penuh. Pasalnya, tujuh calon lawan mereka empat diantaranya merupakan tim papan bawah.
Mereka adalah Southampton, Wolves, Nottingham Forest, dan Chelsea. Yang jadi masalah adalah tiga tim lainnya yakni Newcastle United, Brighton dan pesaing utama mereka, Manchester City. Jika City berupaya merebut posisi Arsenal, Newcastle sedang dalam misi mengamankan posisi empat besar. Sedangkan Brighton tengah mengincar posisi enam besar guna tampil di kompetisi Eropa musim depan.
Meski demikian Arsenal bisa mengandalkan keunggulan mereka dalam hal kedalaman skuad. Mikel Arteta harus pandai-pandai meramu skuad di sisa pertandingan yang ada, terutama saat bertandang ke Etihad Stadium nanti. Apalagi Arsenal sudah tidak bermain di kompetisi lain selain Premier League. Jadi, pemain seharusnya punya waktu istirahat yang cukup untuk tampil fit di setiap laga.
City Punya Peluang Nyalip Arsenal?
Meski Arsenal tetap dijagokan menjadi juara Liga Inggris musim ini, perjalanan mereka tak akan pernah tenang. Pasalnya, lawan-lawan Manchester City berikutnya terbilang lebih gampang daripada Arsenal. Dari delapan lawan City berikutnya bisa dibilang hanya Arsenal yang jadi batu sandungan mereka.
Sisanya hanya diisi oleh tim-tim papan bawah macam Chelsea, Everton, West Ham, maupun Leeds United. Pertandingan Arsenal dan Manchester City pada akhir April mendatang dipastikan akan menjadi laga hidup dan mati antara keduanya. Apabila City mencuri kemenangan, peluang mereka untuk menjatuhkan Arsenal sangat terbuka. Terlebih The Citizens masih menyimpan satu laga tunda.
Masalah berikutnya Arsenal akan menghadapi City di Etihad. Sementara anak asuh Pep Guardiola cuma sekali kalah di kandang musim ini. Well, mau tak mau Arsenal benar-benar harus berkonsentrasi penuh di sisa laga yang ada. Kalau lengah sekali saja, City siap kembali merebut tahta juara Liga Inggris musim ini.
Sumber: Sky Sport, Mirror, ESPN, BBC, Tribuna