
Dibawa ke Debut Penuh Bencana! Thomas Tuchel Sampai Minta Maaf ke Harry Kane
admin
- 0
Harry Kane gagal memenangkan trofi bergengsi pertama dalam karirnya. Tim barunya, Bayern Munchen malah dibantai 3-0 lawan Leipzig pada tanggal 3 Agustus kemarin. Meski hari itu media dipenuhi dengan kabar kedatangan Kane ke Jerman, tapi justru Dani Olmo lah yang mencuri perhatian. Ia mencetak tiga gol di pertandingan itu.
Sementara itu, Bayern tampil sangat compang-camping. Pelatih mereka, Thomas Tuchel sampai harus minta maaf ke Harry Kane. Di sisi lain, Spurs juga memulai kehidupan tanpa Harry Kane dengan kesusahan. Spurs hanya mampu bermain imbang 2-2 lawan Brentford.
Harapan Besar Bayern Kepada Kane
Bayern mengalami banyak masalah di lini serang setelah mereka kehilangan Robert Lewandowski ke Barcelona. Die Roten tidak memiliki pengganti nomor 9 yang mumpuni untuk menggantikan ketajaman Lewandowski.
Kalau saja die bayern punya ujung tombak yang tajam, Mungkin tidak berlebihan jika menganggap Bayern bisa saja mengalahkan Manchester City di perempat final Liga Champions musim lalu. Erling Haaland jelas jadi pembeda di laga itu. Membuat City bisa mengalahkan Munchen dengan mudah.
Itupun sebabnya Bayern sangat ngotot datangkan Harry Kane di bursa transfer musim panas ini. Die Bayern bahkan berani mengeluarkan uang 100 juta euro. Mengingat sejarah transfer Bayern, itu jumlah yang sangat besar. Apalagi usia Kane sudah menginjak 30 tahun.
Setelah berhasil merayu Daniel Levy untuk melepas Kane,Tuchel pastinya senang bukan kepalang. Kane adalah pencetak gol ulung. Sebagai striker, ia juga tak ragu turun menjemput bola ke belakang. Ia adalah talenta komplit.
Belum lagi, di Bayern, Kane akan dapat pelayanan ekstra. Pemain-pemain seperti Jamal Musiala dan Kingsley Coman siap melayani di belakangnya. Kerjasama yang paten pun diharapkan tercipta. Ekspektasi yang besar pun muncul di pundak Kane.
Kane Masih Gagal Dapat Trofi
Bayern memposting banyak foto-foto Kane latihan dengan para pemain Bayern sejak hari Sabtu. Seolah mengisyaratkan kalau Kane akan langsung beraksi di hari pertamanya mendarat di Jerman. Tapi saat hari pertandingan, ternyata kapten Inggris itu tidak muncul di jajaran starting eleven. Justru Mathys Tel yang berusia 18 tahun yang menggantikan Kane sebagai ujung tombak.
Kane baru bermain di babak kedua. Publik Allianz Arena pun bersorak menyambut debut Harry Kane itu. Saat ia dimasukkan, Bayern sudah tertinggal 2-0. Maksud Tuchel sudah jelas saat itu. Ia ingin Kane bisa memberikan perubahan.
Pada akhirnya, Kane tidak mampu. Kane tidak kuasa mencegah tim barunya menderita kekalahan setelah Dani Olmo menyelesaikan hattricknya dari titik penalti. Hanya beberapa saat setelah Kane masuk.
Kane tidak pernah memenangkan trofi selama 12 tahun karirnya di Tottenham. Yang paling dekat ia rasakan bisa dapat trofi saat di Spurs adalah kekalahan final Champions 2019, Piala Liga 2015 dan juga di tahun 2021.
Dan kini catatan kekecewaan final Kane bertambah satu lagi. Yaitu DFL Supercup 2023. Padahal selama tujuh musim terakhir, Bayern telah memenangkan enam piala DFL Supercup. Baru di tahun ini Bayern bisa kalah. Terlebih lagi, dibantai 3-0 oleh Leipzig.
Thomas Tuchel Sampai Minta Maaf
Ini tentu hasil yang sangat mengecewakan. Meskipun begitu, Thomas Tuchel tidak mau menyalahkan Kane. Ia menolak untuk berharap Kane datang dan langsung berikan perubahan yang mencolok. Tuchel juga masih percaya dengan kemampuan Kane.
“kami tidak berharap dia jadi pahlawan super. Kami hanya berharap dia jadi seperti apa adanya saja. Seorang pemain top, pencetak gol top, dan orang dengan kepribadian yang top pula.” Ucap Tuchel dilansir dari Mirror.
Tuchel juga mengatakan kalau sedikit kasihan pada Kane. Sebab semua berjalan begitu cepat dan mendadak. Ia tahu itu membuat Kane sedikit kelelahan. Ia juga minta maaf karena timnya tidak bermain dengan baik.
“Saya merasa kasihan padanya. Saya mau minta maaf karena kami tidak menciptakan peluang. Kami juga tidak menjaga momentum. Kami tidak cukup menciptakan apapun untuknya. Dia akan membantu kami keluar dari permainan yang buruk ini”.
Bayern sebenarnya punya banyak peluang di babak pertama. Tapi Mathys Tel terlalu sering buang peluang. Saat Kane di masukkan di menit ke-64, justru Kane yang tidak menyentuh bola. Kane sangat terlihat ia masih belum bisa beradaptasi di Bayern. Dia hampir tidak mempengaruhi permainan. Juga tidak menciptakan banyak peluang.
Awal Yang Aneh Untuk Spurs Tanpa Harry Kane
Terlepas dari permintaan maaf Tuchel. Sebenarnya memang Kane hanya butuh adaptasi dan latihan lebih banyak bersama rekan-rekan barunya. Meski selama 12 musim lebih tak pernah merasakan mengangkat trofi, Kane tetaplah striker yang hebat.
Aura sebaliknya justru menyelimuti Spurs yang ditinggal Kane. Tottenham Hotspur memulai kehidupan mereka tanpa Kane dengan cukup berat. Debut mereka tak kalah bencananya dengan debut Kane di Bayern.
Di laga pembuka musim 2023/24, Spurs hanya mampu membawa pulang hasil imbang 2-2 saat bertandang ke Brentford. Gol dari Brentford diciptakan oleh Bryan Mbuemo dan Yoane Wissa. Sedangkan gol dari Spurs dicetak oleh Christian Romero dan Emerson
Di laga ini, posisi Kane digantikan oleh Richarlison. Bisa dibilang, pemain timnas Brasil itu tidak bermain cukup bagus untuk bisa menggantikan Kane. Dia mungkin memiliki dua peluang. Tapi keduanya tidak diselesaikan dengan baik.
Spurs Yang Baru
Sedikit aneh memang melihat Spurs bermain tanpa Harry Kane. Tapi Spurs yang sekarang memang sangat berbeda dengan Spurs musim kemarin. Selain tanpa Harry Kane, Spurs juga punya pelatih kepala baru dan kapten baru.
Tim ini juga jadi tim termuda Spurs untuk pertandingan Premier League selama kurang lebih tiga tahun terakhir. Dengan usia rata-rata 25 tahun dan 65 hari. Ini jelas menandakan era baru Tottenham Hotspurs tanpa Harry Kane.
Anehnya juga, ada sedikit peningkatan di Spurs setelah Kane pergi. Itu bisa dilihat di pertandingan melawan Brentford ini. Di pertandingan tersebut, Spurs mengakhiri pertandingan dengan total 358 sentuhan di sepertiga lini serang.
Itu total sentuhan yang lebih banyak dari pertandingan-pertandingan musim kemarin. Musim 2022/23 kemarin, sentuhan terbanyak Spurs adalah 319 sentuhan. Terjadi saat Spurs menang 3-2 lawan Bournemouth.
Spurs juga mengakhiri pertandingan dengan 69% penguasaan bola dan delapan tembakan tepat sasaran. Tapi perbedaan jelas terlihat saat melihat statistik nilai expected goal mereka. Jumlah expected goal mereka di laga ini jauh lebih rendah dari musim lalu. Tentu itu karena hilangnya sosok Harry Kane.
Hilangnya Kane Tak Merusak Rencana Postecoglou
Semua orang, terutama Postecoglou tahu kalau Spurs punya banyak masalah. Tapi pelatih kelahiran Yunani itu mengaku, dirinya telah memperkirakan kepergian Harry Kane. Untuk itu, hilangnya Kane dari skuad tidak terlalu mempengaruhi rencananya sejak awal.
“Tidak perlu terlalu banyak pekerjaan investigasi untuk menyadari ini akan terjadi. Kami sudah merencanakan ini sejak beberapa waktu terakhir.”
Meskipun begitu, ia mengakui tidak adanya Harry Kane membuat Spurs jadi kurang mengancam. Ia juga mengaku kalau timnya bisa jadi lebih kreatif lagi.
“Kami senang dengan upaya ini. Tapi mungkin kami tidak terlalu mengancam di sepertiga akhir. Ini bukan tentang kepemilikan bola. Bagi kami ini tentang lebih lebih jadi tim yang mengancam. Kami juga bisa lebih kreatif lagi di sepertiga lini serang.”
Kehilangan Kane tentu mempengaruhi kualitas permainan Spurs. Namun, bagaimanapun juga menjual Kane tetaplah opsi yang terbaik untuk semua pihak. Hengkangnya Kane akan tetap diratapi oleh para fans. Tapi setidaknya Spurs tidak melepas Kane ke klub rival Premier League. Selain itu, Spurs juga dapat uang tambahan yang sangat berguna untuk membangun ulang klub.
Sumber referensi: Mirror, Athletic, Athletic 2, ESPN, One, Sky